MAKALAH
Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah
Idarat Al-shaf

Disusun oleh:
Tiara Prabekti (D52211064)
Ika rachmatillah (D52211054)
Dosen Pembimbing :
Ali Mustofa, S.Ag.
M.Pd
JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA ARAB
FAKULTAS TARBIYAH
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SUNAN AMPEL
SURABAYA
2013
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ………………………………………………………….i
KATA PENGANTAR
......................................................................................ii
DAFTAR ISI ....................................................................................................iii
BAB II
PEMBAHASAN
..................................................................................2
A. ....................2
B. .............................2
C. ..................................4
BAB III PENUTUP …………………………………………………………..10
Kesimpulan …………………………………………………………...10
DAFTAR PUSTAKA
………………………………………………………...11
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Prosedur,
Rancangan dan Strategi Pengolahan Kelas
1.
Pengertian
Prosedur
Prosedur
ialah cara untuk mengerjakan suatu pekerjaan menurut tingkat-tingkatnya.
Prosedur merupakan suatu susunan yang teratur dari kegiatan yang berhubungan
satu sama lainnya dan prosedur-prosedur yang berkaitan memudahkan kegiatan utama
dari suatu organisasi.[1]
Beberapa ahli mengemukakan pendapatnya tentang pengertiannya prosedur.
Ismail
Masya mengatakan “prosedur merupakan suatu rangkaian tugas-tugas yang saling
berhubungan yang merupakan urutan-urutan menurut waktu dan tata cara tertentu
untuk melaksanakan suatu pekerjaan yang dilaksanakan berulang-ulang”.
jadi dapat disimpulkan bahwasanya prosedur ialah suatu tata cara kerja atau kegiatan untuk menyelesaikan pekerjaan dengan urutan waktu dan memiliki pola kerja yang tetap dan telah ditentukan.
jadi dapat disimpulkan bahwasanya prosedur ialah suatu tata cara kerja atau kegiatan untuk menyelesaikan pekerjaan dengan urutan waktu dan memiliki pola kerja yang tetap dan telah ditentukan.
2. Pengertian
Rancangan
Menurut
bahasa rancangan berasal dari kata rancang yang artinya membuat gambar bentuk
bangunan secara kasar (hanya garis-garis besarnya), menyusun dalam pikiran
tentang rencana pekerjaan yang akan dilaksanakan.[2]
Rancangan berarti apa yang dirancang. Rancangan dapat diartikan sebagai
serangkaian kegiatan yang disusun secara sistematis berdasarkan pemikiran yang
rasional untuk mencapai tujuan tertentu.
3. Pengertian
Strategi
Kata
“strategi” berasal dari bahasa Yunani yang
artinya strategos. Strategis sendiri memiliki arti ‘komandan militer’ pada
zaman demokrasi Athena. Di dalam Kamus Umum Bahasa Indonesia strategi memiliki
arti sebagai ilmu siasat perang; siasat,
akal, tipu muslihat yang digunakan untuk mencapai suatu maksud.[3] Jadi,
strategi ialah pendekatan secara keseluruhan yang berkaitan dengan pelaksanaan
gagasan, perencanaan, dan eksekusi sebuah aktivitas dalam kurun waktu tertentu.
B. Pengertian
Pengelolaan Kelas
Kata
Pengelolaan berasal dari Bahasa Inggris yang berarti “management”. Di dalam Kamus Umum Bahasa
Indonesia, pengelolaan ialah pengurusan, penyelenggaraan.[4] Jadi,
dapat disimpulkan bahwa pengelolaan adalah penyelenggaraan atau pengurusan agar
sesuatu yang dikelola dapat berjalan dengan lancar, efektif dan efisien.[5] Di dalam
Kamus Umum Bahasa Indonesia kelas artinya pangkat, tingkat; ruang ; golongan,
kalangan.[6] Kelas
dalam arti sempit yaitu ruangan yang dibatasi oleh empat dinding tempat
sejumlah siswa berkumpul untuk mengikuti proses pembelajaran. Kelas dalam arti
luas adalah suatu masyarakat kecil yang merupakan bagian dari masyarakat
sekolah sebagai kesatuan diorganisir menjadi unit kerja secara dinamis
yang menyelenggarakan kegiatan
belajar-mengajar yang kreatif untuk mencapai suatu tujuan. Dari uraian di atas,
maka yang dimaksud dengan pengelolaan kelas adalah suatu usaha yang dilakukan
oleh penanggung jawab kegiatan pembelajaran dengan maksud agar tercapai kondisi
optimal sehingga dapat terlaksana kegiatan belajar sebagaimana yang diharapkan.
A. Pentingnya
Prosedur, Rancang dan Strategi Pengelolaan Kelas
Seorang pengajar
perlu mengetahui dan mengenal masalah pengelolaan kelas. Hal ini
merupakan dasar yang diperlukan untuk menyusun rancangan prosedur pengelolaan
kelas yang lebih rinci. Dengan
penyusunan rancangan prosedur ini guru dapat menentukan serangkaian kegiatan
tentang langkah-langkah pengelolaan kelas yang disusun secara sistematis
berdasarkan pemikiran yang rasional guna menciptakan kondisi lingkungan yang
dapatmemudahkan siswa untuk melakukan kegiatan belajar. Pengelolaan kelas yang
dilakukan oleh guru kelas akan efektif apabila guru kelas tersebut mampu
menguasai strategi pengelolaan kelasnya.
B. Prosedur, Rancangan dan Strategi Pengelolaan
Kelas
1.
Prosedur Pengelolaan Kelas
Prosedur
pengelolaan kelas merupakan serangkaian langkah kegiatan pengelolaan kelas yang
dilakukan agar tercipta kondisi kelas yang optimal supaya proses pembelajaran
dapat berlangsung secara efektif dan efisien. Kegiatan-kegiatan
pemgelolaan kelas mengacu pada tindakan
pencegahan (preventif) dan tindakan penyembuhan (kuratif).
a. Prosedur
dimensi pencegahan
Tindakan pencegahan merupakan tindakan yang
dilakukan sebelum munculnya tingkah laku yang menyimpang. Tindakan pencegahan
merupakan terapi yang tepat sebelum munculnya tingkah laku yang dapat
mengganggu kondisi belajar mengajar. Adapun prosedur pengelolaan kelas dimensi
pencegahan sebagai berikut:
1) Peningkatan kesadaran diri sebagai guru
Peningkatan kesadaran diri sebagai guru
merupakan hal yang paling strategis dan
mendasar karena dengan adanya rasa kesadaran diri sebagai guru akan mampu meningkatkan rasa tanggung jawab
dan rasa memiliki yang menjadi modal dasar dalam melaksanakan tugasnya. Hal ini
dapat menghilangkan sikap otoriter dan sikap permisif yang dipandang kurang manusiawi
dan kurang realistik. Implikasinya di kelas, akan tampak pada sikap guru yang
demokratis, sikap yang stabil, kepribadian yang harmonis, berwibawa.
Penampakkan sikap ini akan menumbuhkan respon positif bag siswa siswa.
2) Peningkatan kesadaran pada siswa.
Kurangnya kesadaran pada siswa akan menumbuhkan sikap suka marah,
mudah tersinggung, yang memungkinkan siswa melakukan tindakan-tindakan tidak
terpuji yang dapat mengganggu kondisi optimal yang telah terbangun pada proses
belajar mengajar. Peningkatan kesadaran pada diri siswa dapat menanggulangi sikap kemalasan, sikap
menyerahkan tanggung jawab, kurang puas, mudah kecewa, mudah tertekan oleh
peraturan sekolah dan sebagainya. Untuk meningkatkan kesadaran pada diri siswa, seorang pengajar perlu memberitahukan
hak dan kewajiban siswa, memperhatikan kebutuhan, keinginan dan dorongan siswa,
menciptakan suasana saling pengertian, saling menghormati dan rasa keterbukaan
antara guru dan siswa.
3) Sikap polos dan tulus dari guru.
Sikap polos, tulus hati, jujur dan terbuka
adalah modal penting untuk menciptakan
kondisi yang optimal untuk memberikan pengajaran pada siswa. Sikap ini
mengandung makna bahwa guru dalam segala tindakannya tidak boleh berpura-pura
dalam bersikap dan harus bertindak apa
adanya. Guru dengan segala sikap dan kepribadiannya sangat mempengaruhi
lingkungan belajar, karena tingkah laku, cara menyikapi dan tindakan guru
merupakan stimulus yang akan direspon oleh para siswa.
4) Mengenal dan menemukan alternatif pengelolaan kelas
Seorang guru harus mampu mengidentifikasi
berbagai penyimpangan tingkah laku siswa yang sifatnya individual maupun
kelompok, termasuk penyimpangan yang disengaja maupun tidak disengaja. Guru
juga harus mengenal berbagai pendekatan yang paling tepat. Selain itu,
sebagai guru juga perlu belajar dari
pengalaman guru-guru lainnya yang gagal atau berhasil, hal ini dimaksudkan agar
guru dapat mencari alternatif yang
bervariasi dan tepat dalam menangani
berbagai masalah pengelolaan kelas.
5) Menciptakan kontrak sosial
Pada dasarnya kontrak sosial diciptakan sangat
berkaitan dengan standar tingkah laku yang diharapkan seraya memberi gambaran
tentang fasilitas beserta keterbatasannya dalam memenuhi kebutuhan siswa. Untuk
mengelola kelas, norma berupa kontrak sosial atau daftar aturan, tata tertib
dengan sanksinya yang mengatur kehidupan di dalam kelas, perumusannya harus
dibicarakan atau disetujui bersama oleh guru dan siswa. Jadi, dengan kata lain
perumusan dari kontrak sosial tidak dibenarkan jika hanya disepakati oleh satu
pihak saja, misalnya hanya disetujui oleh pihak guru saja.[7]
b. Prosedur
dimensi penyembuhan
1) Mengidentifikasi
masalah
Pada tahapan
ini seorang guru harus
melakukan kegiatan untuk mengenal dan mengetahui masalah-masalah
pengelolaan kelas yang timbul dalam suatu kelas. Kemudian mengidentifikasi
jenis-jenis penyimpangan, sekaligus mengetahui latar belakang yang membuat
siswa melakukan penyimpangan perilaku.
2) Menganalisis
masalah
Seorang guru harus menganalisis penyimpangan
pada siswa dan menyimpulkan latar belakang terjadinya penyimpangan tingkah
laku dan sumber-sumber dari penyimpangan
itu. Setelah ditemukan penyimpangan, guru menentukan alternatif-alternatif
penanggulangan atau penyembuhan dari penyimpangan tersebut.
3)
Menilai alternatif-alternatif pemecahan
Pada tahapan ketiga ini guru menilai dan
memilih alternatif pemecahan berdasarkan sejumlah alternatif yang telah
tersusun. Sesudah terpilih alternatif pemecahan yang dianggap tepat,
selanjutnya guru mengaplikasikan alternatif pemecahan itu.
4) Mendapatkan balikan
Pada tahapan keempat ini guru melakukan
kegiatan kilas balik. Tujuannya untuk menilai keampuhan pelaksanaan dari
alternatif pemecahan yang dipilih untuk mencapai sasaran yang sesuai dengan
yang direncanakan. Kegiatan kilas balik dilakukan oleh guru dalam bentuk
pertemuan dengan siswa, diusahakan dengan penuh ketulusan, semata-mata untuk
perbaikan dan kepentingan siswa dan sekolah. Selain itu, perlu disikapi
perilaku guru pada saat pertemuan tersebut. Agar diantara kedua pihak dapat saling
memperbaiki dan saaling mengingatkan untuk kepentingan bersama.[8]
2. Rancangan
Pengelolaan Kelas
Rancangan
merupakan serangkaian kegiatan yang disusun secara sistematis berdasarkan
pemikiran yang rasional untuk mencapai tujuan tertentu. Hal ini berkaitan
dengan tugas guru dimana seorang guru harus menentukan serangkaian kegiatan
tentang langkah-langkah pengelolaan kelas yang disusun secara sistematis
berdasarkan pemikiran yang rasional untuk tujuan menciptakan kondisi lingkungan
pembelajaran yang optimal bagi siswa. Dalam penyusunan rancangan prosedur
pengelolaan kelas dipengaruhi oleh beberapa faktor, diantaranya :
a. Pemahaman
terhadap arti, tujuan dan hakikat pengelolaan kelas, akan memberikan arah
kepada apa, mengapa dan bagaimana harus berbuat dalam manajemen kelas.
b.Pemahaman terhadap hakikat siswa
yang dihadapinya, maksudnya setiap siswa pada setiap saat, dalam lingkungan tertentu akan memperlihatkan sikap
dan tingkah laku tertentu.
c. Pemahaman terhadap bentuk
penyimpangan serta latar belakang tindakan penyimpangan yang dilakukan seorang
siswa melalui identifikasi bentuk penyimpangan dilakukanya.
d. Pemahaman
terhadap pendekatan-pendekatan yang dapat digunakan dalam pengelolaan kelas.
Pemahaman ini akan menambah kemampuan dalam menyesuaikan pendekatan tertentu
dengan masalah penyimpangan yang dilakukan oleh siswa.
e.
Memiliki pengetahuan dan keterampilan dalam membuat rancangan proseedur
pengelolaan kelas.[9]
Faktor-faktor
di atas merupakan hal yang patut dipertimbangkan dalam penyusunan rancangan
prosedur pengelolaan kelas. Setelah rancangan prosedur pengelolaan kelas
disusun, hal yang paling penting adalah bagaimana proses pelaksanaan rancangan tersebut.
Peranan dan pengaruh guru menjadi sangat
penting, karena di samping kemampuan dan keterampilan guru dalam
melaksanakan rencangan tersebut, sikap, tingkah laku, kepribadian, serta
kemampuan berinteraksi merupakan aspek yang perlu mendapatkan perhatian.
Sedangkan proses pengelolaan kelas dimulai dari
langkah-langkah sebagai berikut:








3.
Strategi
Pengelolaan Kelas
Pengelolaan
kelas yang telah dikuasai seorang guru akan sangat efektif dan efisien jika
seorang guru mengenahui strategi pengelolaan kelas, dimana strategi pengelolaan
kelas meliputi :
a.
Pengorganisasian kelas.
Pengorganisasian kelas meliputi :
1) Mengatur
tempat duduk dalam bentuk letter U atau
lingkaran. Hal ini memudahkan siswa untuk memandang maupun berpindah.
2) Membuat
jadwal harian dan mendiskusikannya setiap pagi apabila ada beberapa perubahan.
3) Para
siswa diberi penjelasan singkat sampai guru benar-benar memaparkan secara jelas
kegiatan yang akan datang.
4) Mendorong
siswa untuk bertanggung jawab dalam belajar untuk tidak mengerjakan dan
mencontek tugas-tugas siswa lainnya.
5) Menetapkan
kegiatan rutin untuk mengumpulkan pekerjaan rumah, memberikan kertas-kertas
soal, dan sebagainya.
6) Berkeliling
di dalam ruangan dan memperhatikan kebutuhan individual setiap siswa.
7) Mengingatkan
siswa tentang materi belajar selanjutnya yang kaitannya dengan pelajaran yang
akan datang.
8) Melakukan
kompetisi kelompok untuk merangsang transisi yang lebih banyak lagi.
b.
Kegiatan komunikasi
Di dalam
strategi komunikasi terdapat sending skills dan receiving skills. Sending
sklills berupa keterampilan-keterampilan yang disampaikan kepada siswa,
sedangkan receiving skills dalam bentuk keterampilan yang diterimakan kepada
siswa. Sending skills terdiri dari: melakukan perjanjian dengan segera,
berbicara langsung dengan siswa, berbicara dengan santun, bertanggung jawab
dalam membuat pernyataan melalui kata “saya”, membuat pernyataan daripada
membuat pertanyaan. Receiving skills terdiri dari: tidak menilai apa yang
didengar tetapi bersifat empatik, agar membuat pendengar jelas upayakan aktif
dan reflektif dalam mendengar, lakukan tatap muka dan selalu memperhatikan
informasi nonverbal, sarankan kepemimpinan yang kuat dengan menggunakan
gesture, ekspresi wajah dan gerakan badan.
c.
Kegiatan monitoring
Beberapa
teknik sangat berguna untuk merespon beberapa gangguan yang terjadi di kelas,
diantaranya: Amatilah secara periodik, Tangani secara tenang dan cepat apabila
terdapat perilaku siswa yang mengganggu di kelas, Ingatkan kembali kepada siswa
tentang prosedur dan aturan kelas, Ciptakan agar siswa-siswa patuh terhadap
prosedur dan aturan kelas, Berikan penjelasaan kepada siswa bahwaa akibat
gangguan tersebut akan mendapatkan konsekuensi khusus, Lakukan konsekuensi
untuk kelainan perilaku siswa secara konsisten, Berikan informasi kepada siswa
bahwa mereka akan memilih konsekuensi-konsekuensi sesuai perilakunya, Gunakan
konsekuensi yang bernuansa edukatif, Tatkala terdapat satu atau dua siswa yang
mengganggu kelas, upayakan siswa lainnya di kelas tersebut fokus terhadap
tugas.
d.
Menyampaikan pembelajaran.
Beberapa hal yang harus dilakukan oleh guru
dalam kegiatan ini, yaitu:
1)
Libatkan siswa dalam menilai pekerjaannya
maupun kegiatan pembelajaran.
2)
Buatlah hand-out, definisi atau petunjuk
belajar untuk membantu siswa mengorganisir cara berpikir dan memusatkan
perhatian.
3)
Ajukan pertanyaan dan berikan waktu untuk
berpikir sebelum disuruh menjawab.
4)
Gunakan berbagai gaya untuk melayani perbedaan
individu siswa dalam belajar.
5)
Sediakan tugas-tugas sesuai dengan tingkat kesukarannya
agar mampu melayani variasi tingkat kecakapan siswa.
6)
Apabila mungkin bahan pembelajaran sesuaikan
dengan kehidupan siswa.
7)
Berikan semangat, ciptakan antisipasi dan
lakukan berbagai kegiatan yang mampu meningkatkan minat dan motivasi siswa untuk
berpartisipasi dalam belajar.
8)
Libatkan pembelajaran siswa melalui kerjasaama
kelompok, kompetisi dalam kelompok, diskusi kelompok, debat dan bermain peran.
C. Kendala
Berbagai konsep mengenai prosedur, rancangan dan strategi pengelolaan kelas telah dibahas pada subbab sebelumnya. Implementasi dari konsep dan realisasi usaha tersebut bukan merupakan suatu hal yang dapat terwujud begitu saja tanpa ada kendala/rintangan yang akan dijumpai oleh para guru di sekolah. Ini berarti bahwa terdapat sejumlah faktor yang dapat berpengaruh dalam merealisasikan konsep-konsep tersebut.
Berbagai konsep mengenai prosedur, rancangan dan strategi pengelolaan kelas telah dibahas pada subbab sebelumnya. Implementasi dari konsep dan realisasi usaha tersebut bukan merupakan suatu hal yang dapat terwujud begitu saja tanpa ada kendala/rintangan yang akan dijumpai oleh para guru di sekolah. Ini berarti bahwa terdapat sejumlah faktor yang dapat berpengaruh dalam merealisasikan konsep-konsep tersebut.
Kendala-kendala yang biasa
dijumpai diantaranya:
1. Masih ada guru yang kurang memahami konsep-konsep mengenai
prosedur, rancangan dan strategi pengelolaan kelas secara global.
2. Ada beberapa guru yang tidak dapat meningkatkan kesadarannya
sendiri sebagai guru.
3. Guru kurang memahami berbagai pendekatan dalam pengelolaan
kelas, sehingga guru tidak dapat memilih pengelolaan yang tepat pada
pelaksanaan prosedur pengelolaan kelas.
4. Guru tidak melaksanakan pengelolaan kelas sesuai prosedur,
rancangan dan strategi yang telah disusun.
D. Solusi.
Solusi dari berbagai kendala di
atas adalah sebagai berikut:
1. Pengajar harus selalu memperdalam pengetahuan dan pemahamannya
mengenai prosedur, rancangan dan strategi pengelolaan kelas.
2. Pengajar harus dapat meningkatkan kesadarannya sendiri sebagai
guru dan kepribadian yang dimiliki guru harus disenangi siswa.
3. Pengajar harus mendalami konsep-konsep berbagai pendekatan
pengelolaan kelas.
4. Pengajar harus melaksanakan pengelolaan kelas berdasarkan
prosedur, rancangan dan strategi yang telah disusunnya agar pengelolaan kelas
berjalan lancar dan efektif.
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Prosedur
ialah cara untuk mengerjakan suatu pekerjaan menurut tingkat-tingkatnya.
Prosedur merupakan suatu susunan yang teratur dari kegiatan yang berhubungan
satu sama lainnya dan prosedur-prosedur yang berkaitan memudahkan kegiatan
utama dari suatu organisasi. Sedangkan Rancangan dapat diartikan sebagai
serangkaian kegiatan yang disusun secara sistematis berdasarkan pemikiran yang
rasional untuk mencapai tujuan tertentu. pengelolaan ialah pengurusan,
penyelenggaraan. Jadi, dapat disimpulkan bahwa pengelolaan adalah
penyelenggaraan atau pengurusan agar sesuatu yang dikelola dapat berjalan
dengan lancar, efektif dan efisien.
DAFTAR PUSTAKA
Majid, Abdul. Perencanaan Pembelajaran
(Cetakan Kedua)(Bandung: PT Remaja Rosda Karya.2006)
Drs. Sulchan
Yasin. Kamus Pintar Bahasa Indonesia (Surabaya: AMANAH Surabaya.1995)
http://id.wikipedia.org/wiki/Strategi%5B20 Maret 2013]
http://pakdesofa.blog.plasa.com/archives/24%5B20 Maret 2013]
Tim Dosen PK. (2010). Pengelolaan
Kelas. Universitas Pendidikan Indonesia Kampus Tasikmalaya.
[1]
Majid, Abdul. Perencanaan Pembelajaran (Cetakan Kedua)(Bandung: PT
Remaja Rosda Karya.2006), hal : 110
[2]
Drs. Sulchan Yasin. Kamus Pintar Bahasa Indonesia (Surabaya: AMANAH
Surabaya.1995), hal: 207.
[3]
Ibid. Hal: 222
[4]
Drs. Sulchan Yasin. Kamus Pintar Bahasa Indonesia (Surabaya: AMANAH
Surabaya.1995), hal: 194.
[5]
Majid, Abdul. Perencanaan Pembelajaran (Cetakan Kedua)(Bandung: PT
Remaja Rosda Karya.2006), hal : 120
[6]
Drs. Sulchan Yasin. Kamus Pintar Bahasa Indonesia (Surabaya: AMANAH
Surabaya.1995), hal: 143.
[9]
Tim Dosen PK. (2010). Pengelolaan Kelas. Universitas Pendidikan Indonesia
Kampus Tasikmalaya.
Merit Casino - The Star of the Star of - Deccasino
BalasHapusThe Star of the 샌즈카지노 Star of the Star of the World Casino. The World Casino. The Star of the World 인카지노 Casino. The Star of the World Casino. 메리트 카지노 The Star of
Lucky Club - Lucky Club Online Casino site
BalasHapusLucky Club is the premier 카지노사이트luckclub online gambling site. We will show you all of our latest and best online casino games right here on our website! We're passionate about
Harrah's Casino Pittsburgh (Chester) - JTM Hub
BalasHapusHarrah's Cherokee Casino Pittsburgh, owned 경기도 출장마사지 by the Eastern Band of 부천 출장안마 Cherokee Indians, is 부천 출장마사지 home 경상북도 출장안마 to nearly 3,500 slot machines, over 30 table 양산 출장마사지 games,