Rabu, 10 April 2013

PROSEDUR, RANCANGAN, DAN STRATEGI PENGOLAHAN KELAS




MAKALAH

Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah
Idarat Al-shaf



Disusun oleh:
Tiara Prabekti   (D52211064)
Ika rachmatillah (D52211054)
                                                                            

Dosen Pembimbing :
Ali Mustofa, S.Ag. M.Pd


JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA ARAB
FAKULTAS TARBIYAH
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SUNAN AMPEL
SURABAYA
2013




DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ………………………………………………………….i
KATA PENGANTAR ......................................................................................ii
DAFTAR ISI ....................................................................................................iii
BAB II PEMBAHASAN ..................................................................................2
A.     ....................2
B.     .............................2
C.     ..................................4

BAB III PENUTUP …………………………………………………………..10
             Kesimpulan …………………………………………………………...10

DAFTAR PUSTAKA ………………………………………………………...11















BAB II
PEMBAHASAN

A.     Prosedur, Rancangan dan Strategi Pengolahan Kelas
1.      Pengertian Prosedur
Prosedur ialah cara untuk mengerjakan suatu pekerjaan menurut tingkat-tingkatnya. Prosedur merupakan suatu susunan yang teratur dari kegiatan yang berhubungan satu sama lainnya dan prosedur-prosedur yang berkaitan memudahkan kegiatan utama dari suatu organisasi.[1] Beberapa ahli mengemukakan pendapatnya tentang pengertiannya prosedur.
Ismail Masya mengatakan “prosedur merupakan suatu rangkaian tugas-tugas yang saling berhubungan yang merupakan urutan-urutan menurut waktu dan tata cara tertentu untuk melaksanakan suatu pekerjaan yang dilaksanakan berulang-ulang”.
jadi dapat disimpulkan bahwasanya prosedur ialah  suatu tata cara kerja atau kegiatan untuk menyelesaikan pekerjaan dengan urutan waktu dan memiliki pola kerja yang tetap dan telah ditentukan.
2.      Pengertian Rancangan
Menurut bahasa rancangan berasal dari kata rancang yang artinya membuat gambar bentuk bangunan secara kasar (hanya garis-garis besarnya), menyusun dalam pikiran tentang rencana pekerjaan yang akan dilaksanakan.[2] Rancangan berarti apa yang dirancang. Rancangan dapat diartikan sebagai serangkaian kegiatan yang disusun secara sistematis berdasarkan pemikiran yang rasional untuk mencapai tujuan tertentu.
3.      Pengertian Strategi
Kata “strategi” berasal dari  bahasa Yunani yang artinya strategos. Strategis sendiri memiliki arti ‘komandan militer’ pada zaman demokrasi Athena. Di dalam Kamus Umum Bahasa Indonesia strategi memiliki arti sebagai  ilmu siasat perang; siasat, akal, tipu muslihat yang digunakan untuk mencapai suatu maksud.[3] Jadi, strategi ialah pendekatan secara keseluruhan yang berkaitan dengan pelaksanaan gagasan, perencanaan, dan eksekusi sebuah aktivitas dalam kurun waktu tertentu.
B.     Pengertian Pengelolaan Kelas
Kata Pengelolaan berasal dari Bahasa Inggris yang berarti  “management”. Di dalam Kamus Umum Bahasa Indonesia, pengelolaan ialah pengurusan, penyelenggaraan.[4] Jadi, dapat disimpulkan bahwa pengelolaan adalah penyelenggaraan atau pengurusan agar sesuatu yang dikelola dapat berjalan dengan lancar, efektif dan efisien.[5] Di dalam Kamus Umum Bahasa Indonesia kelas artinya pangkat, tingkat; ruang ; golongan, kalangan.[6] Kelas dalam arti sempit yaitu ruangan yang dibatasi oleh empat dinding tempat sejumlah siswa berkumpul untuk mengikuti proses pembelajaran. Kelas dalam arti luas adalah suatu masyarakat kecil yang merupakan bagian dari masyarakat sekolah sebagai kesatuan diorganisir menjadi unit kerja secara dinamis yang  menyelenggarakan kegiatan belajar-mengajar yang kreatif untuk mencapai suatu tujuan. Dari uraian di atas, maka yang dimaksud dengan pengelolaan kelas adalah suatu usaha yang dilakukan oleh penanggung jawab kegiatan pembelajaran dengan maksud agar tercapai kondisi optimal sehingga dapat terlaksana kegiatan belajar sebagaimana yang diharapkan.
A.     Pentingnya Prosedur, Rancang dan Strategi Pengelolaan Kelas
Seorang  pengajar  perlu mengetahui dan mengenal masalah pengelolaan kelas. Hal ini merupakan dasar yang diperlukan untuk menyusun rancangan prosedur pengelolaan kelas yang  lebih rinci. Dengan penyusunan rancangan prosedur ini guru dapat menentukan serangkaian kegiatan tentang langkah-langkah pengelolaan kelas yang disusun secara sistematis berdasarkan pemikiran yang rasional guna menciptakan kondisi lingkungan yang dapatmemudahkan siswa untuk melakukan kegiatan belajar. Pengelolaan kelas yang dilakukan oleh guru kelas akan efektif apabila guru kelas tersebut mampu menguasai strategi pengelolaan kelasnya.
B.      Prosedur, Rancangan dan Strategi Pengelolaan Kelas
1.    Prosedur Pengelolaan Kelas
Prosedur pengelolaan kelas merupakan serangkaian langkah kegiatan pengelolaan kelas yang dilakukan agar tercipta kondisi kelas yang optimal supaya proses pembelajaran dapat berlangsung secara efektif dan efisien. Kegiatan-kegiatan pemgelolaan  kelas mengacu pada tindakan pencegahan (preventif) dan tindakan penyembuhan (kuratif).
a.       Prosedur dimensi pencegahan
Tindakan pencegahan merupakan tindakan yang dilakukan sebelum munculnya tingkah laku yang menyimpang. Tindakan pencegahan merupakan terapi yang tepat sebelum munculnya tingkah laku yang dapat mengganggu kondisi belajar mengajar. Adapun prosedur pengelolaan kelas dimensi pencegahan sebagai berikut:
1)  Peningkatan kesadaran diri sebagai guru
Peningkatan kesadaran diri sebagai guru merupakan hal  yang paling strategis dan mendasar karena dengan adanya rasa kesadaran diri sebagai guru  akan mampu meningkatkan rasa tanggung jawab dan rasa memiliki yang menjadi modal dasar dalam melaksanakan tugasnya. Hal ini dapat menghilangkan sikap otoriter dan sikap permisif yang dipandang kurang manusiawi dan kurang realistik. Implikasinya di kelas, akan tampak pada sikap guru yang demokratis, sikap yang stabil, kepribadian yang harmonis, berwibawa. Penampakkan sikap ini akan menumbuhkan respon positif bag siswa siswa.

2)  Peningkatan kesadaran pada siswa.
Kurangnya kesadaran pada  siswa akan menumbuhkan sikap suka marah, mudah tersinggung, yang memungkinkan siswa melakukan tindakan-tindakan tidak terpuji yang dapat mengganggu kondisi optimal yang telah terbangun pada proses belajar mengajar. Peningkatan kesadaran pada diri siswa  dapat menanggulangi sikap kemalasan, sikap menyerahkan tanggung jawab, kurang puas, mudah kecewa, mudah tertekan oleh peraturan sekolah dan sebagainya. Untuk meningkatkan kesadaran pada diri  siswa, seorang pengajar perlu memberitahukan hak dan kewajiban siswa, memperhatikan kebutuhan, keinginan dan dorongan siswa, menciptakan suasana saling pengertian, saling menghormati dan rasa keterbukaan antara guru dan siswa.

3)  Sikap polos dan tulus dari guru.
Sikap polos, tulus hati, jujur dan terbuka adalah  modal penting untuk menciptakan kondisi yang optimal untuk memberikan pengajaran pada siswa. Sikap ini mengandung makna bahwa guru dalam segala tindakannya tidak boleh berpura-pura dalam  bersikap dan harus bertindak apa adanya. Guru dengan segala sikap dan kepribadiannya sangat mempengaruhi lingkungan belajar, karena tingkah laku, cara menyikapi dan tindakan guru merupakan stimulus yang akan direspon oleh para siswa.

4)  Mengenal dan menemukan alternatif  pengelolaan kelas
Seorang guru harus mampu mengidentifikasi berbagai penyimpangan tingkah laku siswa yang sifatnya individual maupun kelompok, termasuk penyimpangan yang disengaja maupun tidak disengaja. Guru juga harus mengenal berbagai pendekatan yang paling tepat. Selain itu, sebagai  guru juga perlu belajar dari pengalaman guru-guru lainnya yang gagal atau berhasil, hal ini dimaksudkan agar guru dapat mencari alternatif  yang bervariasi dan tepat  dalam menangani berbagai masalah pengelolaan kelas.

5)  Menciptakan kontrak sosial
Pada dasarnya kontrak sosial diciptakan sangat berkaitan dengan standar tingkah laku yang diharapkan seraya memberi gambaran tentang fasilitas beserta keterbatasannya dalam memenuhi kebutuhan siswa. Untuk mengelola kelas, norma berupa kontrak sosial atau daftar aturan, tata tertib dengan sanksinya yang mengatur kehidupan di dalam kelas, perumusannya harus dibicarakan atau disetujui bersama oleh guru dan siswa. Jadi, dengan kata lain perumusan dari kontrak sosial tidak dibenarkan jika hanya disepakati oleh satu pihak saja, misalnya hanya disetujui oleh pihak guru saja.[7]
b.      Prosedur dimensi penyembuhan
1)      Mengidentifikasi masalah
Pada tahapan  ini  seorang  guru harus  melakukan kegiatan untuk mengenal dan mengetahui masalah-masalah pengelolaan kelas yang timbul dalam suatu kelas. Kemudian mengidentifikasi jenis-jenis penyimpangan, sekaligus mengetahui latar belakang yang membuat siswa melakukan penyimpangan perilaku.
2)      Menganalisis masalah
Seorang guru harus menganalisis penyimpangan pada siswa dan menyimpulkan latar belakang terjadinya penyimpangan tingkah laku  dan sumber-sumber dari penyimpangan itu. Setelah ditemukan penyimpangan, guru menentukan alternatif-alternatif penanggulangan atau penyembuhan dari penyimpangan tersebut.
 3) Menilai alternatif-alternatif pemecahan
Pada tahapan ketiga ini guru menilai dan memilih alternatif pemecahan berdasarkan sejumlah alternatif yang telah tersusun. Sesudah terpilih alternatif pemecahan yang dianggap tepat, selanjutnya guru mengaplikasikan alternatif pemecahan itu.
4) Mendapatkan balikan
Pada tahapan keempat ini guru melakukan kegiatan kilas balik. Tujuannya untuk menilai keampuhan pelaksanaan dari alternatif pemecahan yang dipilih untuk mencapai sasaran yang sesuai dengan yang direncanakan. Kegiatan kilas balik dilakukan oleh guru dalam bentuk pertemuan dengan siswa, diusahakan dengan penuh ketulusan, semata-mata untuk perbaikan dan kepentingan siswa dan sekolah. Selain itu, perlu disikapi perilaku guru pada saat pertemuan tersebut. Agar diantara kedua pihak dapat saling memperbaiki dan saaling mengingatkan untuk kepentingan bersama.[8]
2.      Rancangan Pengelolaan Kelas
Rancangan merupakan serangkaian kegiatan yang disusun secara sistematis berdasarkan pemikiran yang rasional untuk mencapai tujuan tertentu. Hal ini berkaitan dengan tugas guru dimana seorang guru harus menentukan serangkaian kegiatan tentang langkah-langkah pengelolaan kelas yang disusun secara sistematis berdasarkan pemikiran yang rasional untuk tujuan menciptakan kondisi lingkungan pembelajaran yang optimal bagi siswa. Dalam penyusunan rancangan prosedur pengelolaan kelas dipengaruhi oleh beberapa faktor, diantaranya :
a. Pemahaman terhadap arti, tujuan dan hakikat pengelolaan kelas, akan memberikan arah kepada apa, mengapa dan bagaimana harus berbuat dalam manajemen kelas.
          b.Pemahaman terhadap hakikat siswa yang dihadapinya, maksudnya setiap siswa pada setiap saat, dalam  lingkungan tertentu akan memperlihatkan sikap dan tingkah laku tertentu.
          c. Pemahaman terhadap bentuk penyimpangan serta latar belakang tindakan penyimpangan yang dilakukan seorang siswa melalui identifikasi bentuk penyimpangan dilakukanya.
            d.         Pemahaman terhadap pendekatan-pendekatan yang dapat digunakan dalam pengelolaan kelas. Pemahaman ini akan menambah kemampuan dalam menyesuaikan pendekatan tertentu dengan masalah penyimpangan yang dilakukan oleh siswa.
e. Memiliki pengetahuan dan keterampilan dalam membuat rancangan proseedur pengelolaan kelas.[9]
Faktor-faktor di atas merupakan hal yang patut dipertimbangkan dalam penyusunan rancangan prosedur pengelolaan kelas. Setelah rancangan prosedur pengelolaan kelas disusun, hal yang paling penting adalah bagaimana  proses pelaksanaan rancangan tersebut. Peranan dan pengaruh guru menjadi sangat  penting, karena di samping kemampuan dan keterampilan guru dalam melaksanakan rencangan tersebut, sikap, tingkah laku, kepribadian, serta kemampuan berinteraksi merupakan aspek yang perlu mendapatkan perhatian.
Sedangkan proses pengelolaan kelas dimulai dari langkah-langkah sebagai berikut:
*      Memahami hakikat konsep dan tujuan pengelolaan kelas.
*      Menentukan permasalahnya baik dari segi prevenrtif atau kuratif.
*      Mempertimbangkan hakikat anak yang memiliki pertumbuhan dan perkembangan sendiri, lalu memperhatikan kenyataan penyimpangan perilaku yang ada.
*      Menentukan pemasalahan dari segi individu maupun kelompok.
*      Menyusun rancangan prosedur pengelolaan kelas dari segi preventis individul atau kelompok.
*      Menjabarkan langkah-langkah  kegiatan rancangan prosedur  pengelolaan kelas.
*      Melaksanakan rancangan yang telah disusun, dimana fungsi dan peranan guru sangat menentukan.
*      Melakukan monitoring untuk mengetahui sejauh mana hasil pemecahan masalah itu dilaksanakan dan ditaati atau telah terjadi perkembangan baru.
3.        Strategi Pengelolaan Kelas
Pengelolaan kelas yang telah dikuasai seorang guru akan sangat efektif dan efisien jika seorang guru mengenahui strategi pengelolaan kelas, dimana strategi pengelolaan kelas meliputi :
a.                   Pengorganisasian kelas.
Pengorganisasian kelas meliputi :
1)      Mengatur tempat duduk dalam bentuk letter U  atau lingkaran. Hal ini memudahkan siswa untuk memandang maupun berpindah.
2)      Membuat jadwal harian dan mendiskusikannya setiap pagi apabila ada beberapa perubahan.
3)      Para siswa diberi penjelasan singkat sampai guru benar-benar memaparkan secara jelas kegiatan yang akan datang.
4)      Mendorong siswa untuk bertanggung jawab dalam belajar untuk tidak mengerjakan dan mencontek  tugas-tugas siswa lainnya.
5)      Menetapkan kegiatan rutin untuk mengumpulkan pekerjaan rumah, memberikan kertas-kertas soal, dan sebagainya.
6)      Berkeliling di dalam ruangan dan memperhatikan kebutuhan individual setiap siswa.
7)      Mengingatkan siswa tentang materi belajar selanjutnya yang kaitannya dengan pelajaran yang akan datang.
8)      Melakukan kompetisi kelompok untuk merangsang transisi yang lebih banyak lagi.
b.        Kegiatan komunikasi
Di dalam strategi komunikasi terdapat sending skills dan receiving skills. Sending sklills berupa keterampilan-keterampilan yang disampaikan kepada siswa, sedangkan receiving skills dalam bentuk keterampilan yang diterimakan kepada siswa. Sending skills terdiri dari: melakukan perjanjian dengan segera, berbicara langsung dengan siswa, berbicara dengan santun, bertanggung jawab dalam membuat pernyataan melalui kata “saya”, membuat pernyataan daripada membuat pertanyaan. Receiving skills terdiri dari: tidak menilai apa yang didengar tetapi bersifat empatik, agar membuat pendengar jelas upayakan aktif dan reflektif dalam mendengar, lakukan tatap muka dan selalu memperhatikan informasi nonverbal, sarankan kepemimpinan yang kuat dengan menggunakan gesture, ekspresi wajah dan gerakan badan.
c.         Kegiatan monitoring
Beberapa teknik sangat berguna untuk merespon beberapa gangguan yang terjadi di kelas, diantaranya: Amatilah secara periodik, Tangani secara tenang dan cepat apabila terdapat perilaku siswa yang mengganggu di kelas, Ingatkan kembali kepada siswa tentang prosedur dan aturan kelas, Ciptakan agar siswa-siswa patuh terhadap prosedur dan aturan kelas, Berikan penjelasaan kepada siswa bahwaa akibat gangguan tersebut akan mendapatkan konsekuensi khusus, Lakukan konsekuensi untuk kelainan perilaku siswa secara konsisten, Berikan informasi kepada siswa bahwa mereka akan memilih konsekuensi-konsekuensi sesuai perilakunya, Gunakan konsekuensi yang bernuansa edukatif, Tatkala terdapat satu atau dua siswa yang mengganggu kelas, upayakan siswa lainnya di kelas tersebut fokus terhadap tugas.
d.        Menyampaikan pembelajaran.
     Beberapa hal yang harus dilakukan oleh guru dalam kegiatan ini, yaitu:
1)        Libatkan siswa dalam menilai pekerjaannya maupun kegiatan pembelajaran.
2)        Buatlah hand-out, definisi atau petunjuk belajar untuk membantu siswa mengorganisir cara berpikir dan memusatkan perhatian.
3)        Ajukan pertanyaan dan berikan waktu untuk berpikir sebelum disuruh menjawab.
4)        Gunakan berbagai gaya untuk melayani perbedaan individu siswa dalam belajar.
5)        Sediakan tugas-tugas sesuai dengan tingkat kesukarannya agar mampu melayani variasi tingkat kecakapan siswa.
6)        Apabila mungkin bahan pembelajaran sesuaikan dengan kehidupan siswa.
7)        Berikan semangat, ciptakan antisipasi dan lakukan berbagai kegiatan yang mampu meningkatkan minat dan motivasi siswa untuk berpartisipasi dalam belajar.
8)        Libatkan pembelajaran siswa melalui kerjasaama kelompok, kompetisi dalam kelompok, diskusi kelompok, debat dan bermain peran.
C.     Kendala
Berbagai konsep mengenai prosedur, rancangan dan strategi pengelolaan kelas telah dibahas pada subbab sebelumnya. Implementasi dari konsep dan realisasi usaha tersebut bukan merupakan suatu hal yang dapat terwujud begitu saja tanpa ada kendala/rintangan yang akan dijumpai oleh para guru di sekolah. Ini berarti bahwa terdapat sejumlah faktor yang dapat berpengaruh dalam merealisasikan konsep-konsep tersebut.
Kendala-kendala yang biasa dijumpai diantaranya:
1.      Masih ada guru yang kurang memahami konsep-konsep mengenai prosedur, rancangan dan strategi pengelolaan kelas secara global.
2.      Ada beberapa guru yang tidak dapat meningkatkan kesadarannya sendiri sebagai guru.
3.      Guru kurang memahami berbagai pendekatan dalam pengelolaan kelas, sehingga guru tidak dapat memilih pengelolaan yang tepat pada pelaksanaan prosedur pengelolaan kelas.
4.      Guru tidak melaksanakan pengelolaan kelas sesuai prosedur, rancangan dan strategi yang telah disusun.
D.     Solusi.
Solusi dari berbagai kendala di atas adalah sebagai berikut:
1.      Pengajar harus selalu memperdalam pengetahuan dan pemahamannya mengenai prosedur, rancangan dan strategi pengelolaan kelas.
2.      Pengajar harus dapat meningkatkan kesadarannya sendiri sebagai guru dan kepribadian yang dimiliki guru harus disenangi siswa.
3.      Pengajar harus mendalami konsep-konsep berbagai pendekatan pengelolaan kelas.
4.      Pengajar harus melaksanakan pengelolaan kelas berdasarkan prosedur, rancangan dan strategi yang telah disusunnya agar pengelolaan kelas berjalan lancar dan efektif.







BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
            Prosedur ialah cara untuk mengerjakan suatu pekerjaan menurut tingkat-tingkatnya. Prosedur merupakan suatu susunan yang teratur dari kegiatan yang berhubungan satu sama lainnya dan prosedur-prosedur yang berkaitan memudahkan kegiatan utama dari suatu organisasi. Sedangkan Rancangan dapat diartikan sebagai serangkaian kegiatan yang disusun secara sistematis berdasarkan pemikiran yang rasional untuk mencapai tujuan tertentu. pengelolaan ialah pengurusan, penyelenggaraan. Jadi, dapat disimpulkan bahwa pengelolaan adalah penyelenggaraan atau pengurusan agar sesuatu yang dikelola dapat berjalan dengan lancar, efektif dan efisien.















DAFTAR PUSTAKA

 Majid, Abdul. Perencanaan Pembelajaran (Cetakan Kedua)(Bandung: PT Remaja Rosda Karya.2006)
Drs. Sulchan Yasin. Kamus Pintar Bahasa Indonesia (Surabaya: AMANAH Surabaya.1995)
Tim Dosen PK. (2010). Pengelolaan Kelas. Universitas Pendidikan Indonesia Kampus Tasikmalaya.


[1] Majid, Abdul. Perencanaan Pembelajaran (Cetakan Kedua)(Bandung: PT Remaja Rosda Karya.2006), hal : 110
[2] Drs. Sulchan Yasin. Kamus Pintar Bahasa Indonesia (Surabaya: AMANAH Surabaya.1995), hal: 207.
[3] Ibid. Hal: 222
[4] Drs. Sulchan Yasin. Kamus Pintar Bahasa Indonesia (Surabaya: AMANAH Surabaya.1995), hal: 194.
[5] Majid, Abdul. Perencanaan Pembelajaran (Cetakan Kedua)(Bandung: PT Remaja Rosda Karya.2006), hal : 120
[6] Drs. Sulchan Yasin. Kamus Pintar Bahasa Indonesia (Surabaya: AMANAH Surabaya.1995), hal: 143.
[7]  [Online]. Tersedia: http://id.wikipedia.org/wiki/Strategi%5B20 Maret 2013]
[8]  [Online]. Tersedia: http://pakdesofa.blog.plasa.com/archives/24%5B20 Maret 2013]
[9] Tim Dosen PK. (2010). Pengelolaan Kelas. Universitas Pendidikan Indonesia Kampus Tasikmalaya.

3 komentar:

  1. Merit Casino - The Star of the Star of - Deccasino
    The Star of the 샌즈카지노 Star of the Star of the World Casino. The World Casino. The Star of the World 인카지노 Casino. The Star of the World Casino. 메리트 카지노 The Star of

    BalasHapus
  2. Lucky Club - Lucky Club Online Casino site
    Lucky Club is the premier 카지노사이트luckclub online gambling site. We will show you all of our latest and best online casino games right here on our website! We're passionate about

    BalasHapus
  3. Harrah's Casino Pittsburgh (Chester) - JTM Hub
    Harrah's Cherokee Casino Pittsburgh, owned 경기도 출장마사지 by the Eastern Band of 부천 출장안마 Cherokee Indians, is 부천 출장마사지 home 경상북도 출장안마 to nearly 3,500 slot machines, over 30 table 양산 출장마사지 games,

    BalasHapus